“hilang” itu seperti “mati”,
bahkan ada yang mengasosiasikan keduanya sebagai kata yang bisa bermakna sama,
ketika hilang misalnya diidentikan dengan ke-takbersisaan atau habis atau
lenyap atau pergi atau tak ada lagi..
Mungkin sedikit yang membedakan
hilang dengan mati adalah bahwa, mati tak akan kembali lagi, setidaknya di
dunia.. tentunya dengan tidak berusaha mengkerdilkan konsep reinkarnasi oleh beberapa
kepercayaan. Sementara hilang mungkin dapat ditemukan lagi, walaupun misalnya
apakah kondisinya masih serupa seperti sebelum “hilang” atau telah mengalami
perubahan..
Tapi bagiku sama saja, untuk-ku
hilang itu mati. Tidak! Disini tidak berusaha untuk berkonfrontasi dengan
takdir Illahi, karena Illahi senantiasa punya kuasa untuk mengembalikan atau
tidak, akan tetapi lebih kepada penerimaan terhadap mungkin “takdir” yang lain,
yaitu takdir untuk selamanya sendiri..
jalani apa adanya, biarkan mengalir seperti air. mata rantai kehidupan blm semuanya terjalin, sehingga blm sampai pada penemuan diri. :)
ReplyDelete