sepasang mata itu tercipta indah
dalam disain tangan Illahi..
dua bola mata itu yang senantiasa
memancarkan kelembutan dan keteduhan..
serta kadang-kadang kepasrahan
ketika kekuatan tak lagi dimiliki, menyiratkan kegalauan bila resah melanda
jiwa.. pula sedih berbalur air mata, kala bathin tak lagi mampu menopang beban
kehidupan..
satu yang tak pernah nampak dari
tatapan mata itu, yaitu kemarahan… marah sepertinya enggan bersemayam di dalam mata
itu… Entah kenapa? mungkin Illahi tak
mengijinkan mata itu ternodai oleh angkara.. dan membiarkannya terus membinar
kedamaian…. sungguh indah, Ya….Tuhan menginginkan keindahan selalu menjadi
bagian dari kedua bola mata itu..
Dan mata indah itu adalah
milikmu… mata yang dahulu pernah mewakilkan perasaan cintamu kepadaku, mata
yang meng-artikan tulus kasihmu, pun mata yang ketika itu mampu meyakinkan aku
agar bisa mencintaimu, setulus cinta yang berpijar ditatap matamu..
mata yang dapat membuatku
tersihir oleh pesona cintamu,… mata yang selalu bisa membasuh lelahku disaat
kutertatih, terjatuh dan terpuruk,… mata yang mampu menjadi air ditengah
dahagaku,… mata yang seringkali memberiku-harap tentang indahnya hari esok,…
mata yang pernah menjanjikanku mengenai mimpi kebahagiaan..
mata yang sesaat menenggelamkanku
dalam kenisbian cinta……
Ya… hanya sesaat, setelahnya tak
ada lagi..
kini mata itu telah berubah… kosong,..
tak ber-arti… tak ada satupun yang tersisa dari tatapan mata itu kecuali
kehampaan… setidaknya pendar cinta yang kuharap masih dapat kutemukan dalam
mata itu, pun sekarang tak ada lagi….
Mata itu tak berceritera lagi
tentang arti ketulusan… tak bisa lagi menyanggah lelahku… tak ada lagi telaga
tempatku menghilangkan hausku…tak nampak lagi harapan dan keyakinan tuk masa
depan yang lebih baik disana… tak terlihat lagi mimpi indah kebahagiaan disorot
mata itu…
semuanya pudar…. Ya, mungkin
telah tersaput oleh waktu..
Dan mungkin saja Illahi tak memberikanku
banyak waktu untuk memiliki mata itu..
01:20am