Pages

Thursday, January 19, 2012

cinta (bukan cinta)


Cinta itu tulus,
Cinta itu berbagi,
Cinta itu mengerti,
Cinta itu memahami,
Cinta itu berkorban,
Cinta itu tak bersyarat, dan
Cinta itu ikhlas.

Cinta menjadi subjek disini, bukan alat ataupun objek.
Sebagai layaknya subjek, cinta berfungsi mengatur… mengelola jalinan emosi dan perasaan dalam diri manusia yang membentuk satu kesatuan harapan yang kemudian setelahnya akan di-eksekusi oleh otak.
Pun cinta dapat bertindak sebagai pelaku; pelaku tulus, pelaku berbagi, pelaku mengerti, pelaku memahami, pelaku berkorban, pelaku tak bersyarat, serta pelaku ikhlas.
Pada konsep ‘pelaku’ beserta bagian-bagian yang tercakup didalamnya, terlihat jelas bahwa cinta itu ‘memberi’ dan bukan diberi.
Diawali dengan pelaku tulus dan berakhir sebagai pelaku ikhlas, ‘cinta’ jelas mengambil posisi ‘tak berpamrih’.
Bahkan semua unsur-unsur yang terkait di dalamnya memiliki makna yang sama, hanya saja tingkatannya berbeda, bisa berdasarkaan ‘waktu’ juga ‘kesungguhan’.
Mengapa kategorisasi ‘pelaku’ tersebut mesti diurut? Jawabannya karena kualitas cinta terukur disitu. Masing-masing kelas punya ‘nilai’ tersendiri… ada yang hanya pada tataran tulus atau berbagi saja, ada yang mengerti dan memahami, pula ada yang berkorban dan tak bersyarat, bahkan ada yang dapat mencapai kategori ‘ikhlas’.
Jadi,  misalnya ada yang mengklaim bahwa dia ‘mencintai’ sementara pemaknaan ‘cinta’ yang dibangun olehnya bahkan tidak berdasar atas satu atau beberapa unsur ‘terlaku’ di atas, itu namanya bukan cinta.
Karena sekali lagi cinta itu memberi, tidak mengklaim ‘memberi’ tapi benar-benar memberi… cinta itu tidak mengenal dititipkan, dipinjamkan apalagi digadaikan, tapi diberi… cinta itu gift dari Allah untuk kita, dengan demikian mestinya cinta juga bisa menjadi gift untuk orang lain..
 




No comments:

Post a Comment